Ramadhan kali ini berbeda. Jamak kita tahu, dunia sedang dirundung duka. Kedatangan virus kecil tak kasat mata, membuat semua pihak kelabakan. Badai corona menghantui Indonesia juga akhirnya, meski di awal awal munculnya di China dikata Indonesia akan kebal darinya. Hingga akhir sya’ban, corona masih bertahan. Awal ramadhan menyambut kerinduan orang orang beriman. Hai orang orang beriman, diwajibkannya atas kamu berpuasa sebagai mana diwajibkannya atas orang orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa Firman Allah masih berlaku, meski corona menghantui. Ramadhan biasanya disambut dengan ramai rami, tarhib bersama anak anak TPA. Ramadhan yang lalu lalu disibukkan dengan mengatur jadwal buka bersama dengan teman teman dari TK hingga sarjana. Ramadhan yang dulu dulu bingung mau tarawihan dimana, milih yang –qulhu- atau satu juz full dipandu qory ganteng lagi hits. Ramadhan yang lalu lalu, kawan kawan yang merantau sudah menyiapkan tiket untuk pulang kampung, beli via traveloka...
Silence is an uncertainty