Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Bertahun

Va, jika kamu adalah sebuah makhluk yang bernyawa, maka akan ku tanya apakah kamu menyesal telah mengenalku ? dengan 6 sisi sebuah mata dadu dilempar, akan ada banyak kemungkinan dengan siaapa yang mengenalmu. Namun sejak hari itu, ada seorang teman laki-lakiku mengajak membuat sebuah platform kebaikan, akulah yang nanti menerjang banyak cerita tentangmu. Mengapa aku menanyakan apakah kau kecewa? Karena aku sempat kecewa dengan segala cerita kamu tercipta. Karena aku sempat terlontar dalam kesalahan besar, yang membuat rekan-rekanku marah hebat. Karena aku masih menjadi salah satu perawatmu yang masih jauh dari visi misi engkau diciptakan. Seperti hari itu, sebelum kita menempati rumah petak di pertigaan jalan itu, kebohongan terbesarku terungkap. Aku pernah pacaran Va. Sejak aku berseragam abu-abu hingga hari itu aku melanggar perintah Agamaku. Aku menyembunyikan cerita cerita gelap dari orang tuaku. Aku bermuka dua hanya demi kesalahan-kesalahan tabu. Aku merangkai banya...

Paling Bodoh

Sebuah kata bunda adalah kuncinya -- Hari hari setelah usai dari bangku kuliah berjalan majemuk. Kala pagi bangun, mempersiapkan diri, pergi bekerja, pulang kerja capek, rebahan sambil scrolling, jam sudah pukul sembilan tandanya masuk kamar. Rutinitas memang terkadang membunuh. Kebosanan melanda lebih cepat. Tak terasa, keadaan seperti itu makin lama membuat kardia terluka lagi. Dengan bertele-tele efek sakitnya, kata dokter hanya karena tidak stabil dalam mengurang tekanan dan masalah. Lulusan cumlaude, dari PTAIN cukup terkenal, lumayan banyak relasi serta sempat aktif di lembaga kepemimpinan di kampus, adalah profil lulusanku. Pada awal aku memang memutuskan untuk tidak mengejar jadwal pekerjaan yang sudah ditawarkan. Beberapa sekolah sebenarnya sudah membidikku untuk menjadi tenaga pendidik. Aku menolak, dengan alasan aku masih sibuk menyelesaikan beberapa amanah sosial. Penawaran kedua, masih dengan jabatan yang sama, aku menolak lagi. Alasan kedua adalah untuk menseri...

Born To Fight #2

Salah satu ujian akan kuceritakan hari ini. Ujian itu mungkin menurutku adalah ditengah kesibukan kami. Kesibukan adalah suatu hal yan pasti. Kesibukan sebagai mahasiswa, sebagai aktivis, sebagai pengusaha baru teruji. Saat kami masih bertiga mengurusmu, satu personil menjadi tetua kami mengulur waktu. Kesibukan sebagai yang paling tua, dan lebih banyak amanahnya menjadikan tak sering mengurusmu. Kala itu, aku dan rekan sebayaku, sedang di puncak-puncaknya menjabat di organisasi struktural kuliah. Hingga aku masih ingat, apa yang disampaikan padaku kala itu. Perjuangan membesarkanmu kala itu kita belum memiliki markas besar. Sedikit demi sedikit buku kita simpan di kamar komisariat. Pembeli belum sebanyak hari ini. Jika kita harus mengatur pengiriman buku, kita masih mengandalkan agen yang kita punya. Jika bahasa bisnisnya, kita masih bergantung pada satu agen saja. Dengan mengandalkan sistem dropshipping dari agen, kadang memang tak perlu ribet mengurus pengiriman buku. Hal...

Born To Fight

Di rumah kecil ujung jalan. Ku memandang sekeliling. Ada petak tanah yang dulunya kosong, kini terisi sederet bunga kertas berwarna merah. Di tepinya lagi berderet pot bunga, berisi pucuk merah, bunga kecil berwarna putih, juga bunga yang tak ku tau namanya. Masih ada beberapa pot gantung di atas, berisi calon pohon anggur. Namun lumayan tragis nasibnya, pohon anggurnya terlalu lemah untuk tertimpa cahaya matahari yang terlalu panas setiap pagi. Aku tengok tengah, dengan dua pintu  menghadap ke timur. Waktu pertama kali ku menginjakkan kaki di rumah ini, pintu itu yang pertama ku buka. Kala itu seakan, membukanya adalah membuka segenap masa depan. Tangan terentang, tertimpa sinar matahari pagi, mulai hari itu semua cerita akan dimulai. Cerita bahagia, puji syukur, kecewa, air mata, penerimaan, segala tentang wejangan hidup di mulai. Di petak rumah, di koordinat paling pojok sepanjang jalan. Nak, kala itu usia keduamu. Entah kapan sejatimu kamu ada di dunia ini. Namun ku pe...