Langsung ke konten utama

Bertahun



Va, jika kamu adalah sebuah makhluk yang bernyawa, maka akan ku tanya apakah kamu menyesal telah mengenalku ? dengan 6 sisi sebuah mata dadu dilempar, akan ada banyak kemungkinan dengan siaapa yang mengenalmu. Namun sejak hari itu, ada seorang teman laki-lakiku mengajak membuat sebuah platform kebaikan, akulah yang nanti menerjang banyak cerita tentangmu.

Mengapa aku menanyakan apakah kau kecewa? Karena aku sempat kecewa dengan segala cerita kamu tercipta. Karena aku sempat terlontar dalam kesalahan besar, yang membuat rekan-rekanku marah hebat. Karena aku masih menjadi salah satu perawatmu yang masih jauh dari visi misi engkau diciptakan.

Seperti hari itu, sebelum kita menempati rumah petak di pertigaan jalan itu, kebohongan terbesarku terungkap. Aku pernah pacaran Va. Sejak aku berseragam abu-abu hingga hari itu aku melanggar perintah Agamaku. Aku menyembunyikan cerita cerita gelap dari orang tuaku. Aku bermuka dua hanya demi kesalahan-kesalahan tabu. Aku merangkai banyak cerita bohong hanya demi masih diterima untuk merawatmu. Seakan kamu adalah bayi dari nirwana sedang aku hanya seorang papa, penuh dosa.

Kebohonganku terungkap va, di ruang tamu rumah, ku duduk diberondong segala pertanyaaan yang membuat ku bungkam. Aku hendak mengelak, masih mempertahankan kebohongan. Dengan kebohongan-kebohongan itu malah menyudutkan ku sendiri. Semua bukti percakapan haram, diketahui. Janji-janji rayuan dan fatamorgana picisan terekam. Aku hendak mengelak lagi demi egoku. Namun aku hanya menangis, menhentak-hentakkan kaki, melempar benda benda di sekitarku. Mungkin jika didekat situ ada pisau, sudah ku hunuskan saja pada lambungku. 

I was literally depressed Va

Lalu aku masih dengan tergugu, ditanya apakah aku masih mau melanjutkan mengurusmu dengan syarat menyudahi kesalahan bertahun-tahun ini. aku gagap menghadapi pengadilan itu. Aku belum sanggup menyudahi kenyamanan semu itu. Seakan sebuah paku yang tertancap lama, harus diangkat dari lubangnya. Bukankah teramat sakit, pun bila sudah tercabut, akan membekas dalam. Aku diuji kedewasaan bersikap. Aku ada di antara pilihan terang dan gelap. Va, belum pernah ku rasakan perasaan segelap itu pada hari itu, tentang apa yang kuucap seakan hidup matiku.

Pada hari itu kusampaikan untuk tetap merawatmu. Aku berjanji untuk tidak akan lagi. Keluargamu yang lain memercayaiku. Di bawah tatapan tanya, di balik prasangka, aku masih lagi terlena Va. Aku masih menjalin hal yang tak harus ku lakukan. Aku terjebak lagi masa laluku Va.

Hingga aku mengerti, ada tembok tinggi yang membayangiku, yang harus ku runtuhkan sendiri. Asumsiku yang sudah mengerat, tertanam dalam atas ketakutanku di masa depan harus ku jatuhkan sendiri. Penyakit yang menjadi efek samping asumsiku harus ku sembuhkan sendiri. Dengan tetap mengikuti, caranya, seseorang terbaik yang super galak, di balik sidang kesalahan-kesalahanku aku harus menyelesaikan masalah diriku sendiri.

Va, banyak yang menguatkanku, tapi aku terus dalam bayangan tak pantas lagi merawatmu. Tanpa banyak doa dari banyak pihak, aku mungkin juga sudah sudah saja menyudahi membersamaimu. Va, juga tanpa banyak merepotkan oommu aku pasti sudah saja melepasmu.

Terima kasih untuk tetap percaya, hingga banyak cerita yang tertunda, banyak jalan yang tak dilalui, banyak tawaran yang disampingkan, untuk tetap membersamai.

Va, jika kamu besok sudah besar, masih kamu menganggapku sebagai ibu ?

Va, i love the way you do.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Big Why Rumah Flava : Inspiring Empowering

Simon Sinek pernah berdiri di panggung TEDTalk menyampaikan beberapa gagasannya. Gagasannya sebelumnya sudah tertuang dalam bukunya "Start With Why". Dalam presentasinya, Simon membuat sebuah tiga gambar lingkaran, besar hingga kecil. Di lingkaran terluar dia menyebut "What", lingkaran kedua dia menyebut "How" dan lingkaran terdalam dia menyebut "Why".  Tentang why ini menjadi titik terdalam karena memang di banyak gerakan/organisasi hanya sedikit orang yang paham tentang tujuan, tentang keyakinan, tentang muasal pekerjaan kita. Selain itu orang orang hanya bertahan pada tataran apa dan bagaimana. Simon menegaskan bahwa organisasi atau perusahaan yang inspiratif adalah perusahaan yang bisa memastikan mayoritas sumber daya manusianya bisa menjelaskan tujuan mendasar mengapa mereka menjalani aktivitas perusahaannya, bukan hanya soal produk atau layanannya. Sedangkan untuk kepentingan personal konsep The Golden Circle ini juga bisa menjadi panduan k...

Maksimalisasi Trilogi Lingkungan Pendidikan

Maksimalisasi Trilogi Lingkungan Pendidikan Nominasi Essay Competition FORDISTA IAIN Surakarta 2017 Pendidikan menjadi salah satu pembahasan manusia di kehidupan sehari-hari. Di Indonesia digagas beberapa program kerja untuk memenuhi salah satu cita-cita bangsa Indonesia dalam pembukaan UUD 1945 : mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan menurut UU No.20 Tahun 2003 “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu , cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Melihat fenomena sekarang, anak muda yang menjadi refleksi hasil pendidikan ring 1 banyak yang melukai jati diri pendidikan dengan sendirinya. Dalam tribunnews.com edisi Senin, 24 Maret 2014 disebu...

Guru Gokil Murid Unyu

Guru Gokil Murid Unyu Essay Rampai Bidikmisi IAIN Surakarta 2017 oleh Khoirul Latifah Melihat dari judulnya, mungkin beberapa akan merasa itu seperti judul sebuah buku. Memang benar, ada sebuah buku dengan judul ‘Guru Gokil Murid Unyu’. Buku hasil karya seorang guru di Jogjakarta yang isinya menginspirasi bagaimana menjadi guru yang kelak akan memanusiakan manusia. Ini bukan maksud akan meresensi buku tersebut, namun hanya mencatut judul yang sama untuk beberapa narasi yang senada dengan apa yang menjadi keresahan pendidikan akhir-akhir ini. Pendidikan adalah sebuah ihwal penting dalam hajat hidup. Proses pendidikan banyak diyakini menjadi sebuah tangga perubahan sosial secara vertikal. Melalui pendidikan banyak orang yang dari kalangan bawah menjadi orang kalangan atas. Melalui pendidikan orang biasa menjadi orang berada. Maka tak ayal, pendidikan adalah hal penting bagi manusia. Proses pendidikan jugalah yang menjadikan manusia berbeda dengan makhluk lain. Untuk hewan, ...