Langsung ke konten utama

The Altruist :')

 Cukupkanlah

Ikatanmu

Relakanlah yang tak seharusnya untukmu

Yang kau jaga seharusnya dirimu sendiri

***

Jika senang jangan berlalu 

Jika sedih jangan terlalu

Sederhanakan diri 

***

Gak enak ya kadang menjadi orang terlalu peduli. Peduli sama siapa ? Yaa hidup orang lain, keperluan orang lain, permintaan orang lain, jarang untuk bisa bilang tidak. Ada definisi ikhlas sih dalam terma ajaran luhur kita. Ada definisi fastabiqul khoirot sih tentang kebaikan kebaikan yang kita kerjakan. Tapi hati manusia siapa yang tau sih ?

Kania jarang bilang tidak. Apalagi untuk orang orang yang sudah memiliki kapling di hatinya. Hati Kania luas, kecuali untuk orang yang benar-benar sudah masuk dalam unwished personnya. Kania selalu bilang iya untuk orang lain, baik baru atau lama. Seringnya Kania hanya dapat terima kasih aja. Tapi ia sebenar-benar percaya bahwa sikap baiknya akan kembali padanya meski bukan dikembalikan dengan orang yang sama

Hingga suatu masa,  Kania tak pernah baik baik saja dengan apa yang telah ia lakukan. Ia meronta ronta meminta kembali apa yang ia kerjakan. Ia menimbang kebaikan yang ia usahakan. Kania tak mau melewatkan begitu saja, karena ia merasa waktunya sudah tak banyak lagi untuk berkorban. Apa yang Kania usahakan, ia timbang. Mungkin lebih baik Kania kerjakan di luar ? 

Kania sungguh takut, jika apa yang ia lakukan tak kembali. Kania takut apa yang ia tanam tak bermekaran. Kania takut, waktu yang terpakai selama ini hanya untuk berandai-andai dalam angan panjang. Ketakutan-ketakutan ini bukan tanpa sebab. Usia sudah berangsur senja, sedang diri belum maksimal menggunakan potensinya untuk orang-orang tercinta. 

Kania tau orang-orang Kania cintai tak pernah menuntut yang sempurna, tetapi Kania hanya mau memberikan yang terbaik. Apa pinta Kania terlalu muluk, untuk Kania yang tak sempurna ini ?  Kania tak punya sumber daya banyak untuk mengerjakan apa yang ia inginkan, Kania hanya punya kesungguhan. 

Jika kesungguhan hati dan dirinya, suatu hari ada yang menyepelekan ? Dengan apa lagi Kania akan menjalin kebaikan dengan orang yang meniadakan. Belum lagi soal sebuah kepastian. Sebuah kalimat yang didengar itu menyakitkan, walau itu benar

Tak ada kepastian adalah sebuah kepastian, memang tak ada kepastian  :)

Kania tak percaya Tuhan? 

Percaya

Semua muamalah dengan Allah Kania percaya, tak ada mizan yang salah menghitungnya

Tapi dengan manusia ? Manusia tempatnya alpa. Sebuah kepastian itu bukan segalanya, namun kepastian itu menjadi sebuah tanda, masih adakah jalan esok yang harus dilakukan. 

Kania tau, Kania tak pintar, tak kaya, tak menyenangkan. Tapi, Kania juga berhak dibalas kesungguhan, sesungguh Kania mengulurkan tangan. 

Tuhan yang Maha Penyayang?

Kania bisa dapat yang Kania mau kan? 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Big Why Rumah Flava : Inspiring Empowering

Simon Sinek pernah berdiri di panggung TEDTalk menyampaikan beberapa gagasannya. Gagasannya sebelumnya sudah tertuang dalam bukunya "Start With Why". Dalam presentasinya, Simon membuat sebuah tiga gambar lingkaran, besar hingga kecil. Di lingkaran terluar dia menyebut "What", lingkaran kedua dia menyebut "How" dan lingkaran terdalam dia menyebut "Why".  Tentang why ini menjadi titik terdalam karena memang di banyak gerakan/organisasi hanya sedikit orang yang paham tentang tujuan, tentang keyakinan, tentang muasal pekerjaan kita. Selain itu orang orang hanya bertahan pada tataran apa dan bagaimana. Simon menegaskan bahwa organisasi atau perusahaan yang inspiratif adalah perusahaan yang bisa memastikan mayoritas sumber daya manusianya bisa menjelaskan tujuan mendasar mengapa mereka menjalani aktivitas perusahaannya, bukan hanya soal produk atau layanannya. Sedangkan untuk kepentingan personal konsep The Golden Circle ini juga bisa menjadi panduan k...

Maksimalisasi Trilogi Lingkungan Pendidikan

Maksimalisasi Trilogi Lingkungan Pendidikan Nominasi Essay Competition FORDISTA IAIN Surakarta 2017 Pendidikan menjadi salah satu pembahasan manusia di kehidupan sehari-hari. Di Indonesia digagas beberapa program kerja untuk memenuhi salah satu cita-cita bangsa Indonesia dalam pembukaan UUD 1945 : mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan menurut UU No.20 Tahun 2003 “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu , cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Melihat fenomena sekarang, anak muda yang menjadi refleksi hasil pendidikan ring 1 banyak yang melukai jati diri pendidikan dengan sendirinya. Dalam tribunnews.com edisi Senin, 24 Maret 2014 disebu...

Guru Gokil Murid Unyu

Guru Gokil Murid Unyu Essay Rampai Bidikmisi IAIN Surakarta 2017 oleh Khoirul Latifah Melihat dari judulnya, mungkin beberapa akan merasa itu seperti judul sebuah buku. Memang benar, ada sebuah buku dengan judul ‘Guru Gokil Murid Unyu’. Buku hasil karya seorang guru di Jogjakarta yang isinya menginspirasi bagaimana menjadi guru yang kelak akan memanusiakan manusia. Ini bukan maksud akan meresensi buku tersebut, namun hanya mencatut judul yang sama untuk beberapa narasi yang senada dengan apa yang menjadi keresahan pendidikan akhir-akhir ini. Pendidikan adalah sebuah ihwal penting dalam hajat hidup. Proses pendidikan banyak diyakini menjadi sebuah tangga perubahan sosial secara vertikal. Melalui pendidikan banyak orang yang dari kalangan bawah menjadi orang kalangan atas. Melalui pendidikan orang biasa menjadi orang berada. Maka tak ayal, pendidikan adalah hal penting bagi manusia. Proses pendidikan jugalah yang menjadikan manusia berbeda dengan makhluk lain. Untuk hewan, ...