Langsung ke konten utama

The Q n A

 I love my self,

But

I love me better when I am with you

Tentang kuantitas, sudah hampir seribu hari terlewati

Tentang kualitas, tak ada yang tau. 

Hingga di hari itu, Akhirnya pertanyaan penting terlontarkan. Tentang bagaimana kita kemudian mengakuisisi kehidupan. Tentang siapa, mengapa, bagaimana dan banyak hal yang sama-sama ingin diketahui kemudian.

Kita menggelar 3 kali pertemuan. Pukul 07.00 di Senin pagi. Mengapa Senin? Karena Senin menjadi hari pertama di satu pekan. Kita menanyakan dengan syarat dan ketentuan. Ketentuannya kita harus bicara sejujurnya tentang apa yang dirisaukan. Aku berpikir panjang semalaman, ingin cepat pagi lalu mandi namun mulut mendadak kebas saat memasuki tempat biasa kita beradu. 

Episode pertama - semua membahas tentang apakah iya

Episode dua, datang lagi sekian purnama setelahnya - membahas tentang implikasi sebuah iya

Episode ketiga, sebentar saja- membahas tentang ketakutan-ketakutan yang melanda, yang obatnya sejauh ini hanya ditebus dengan doa

Episode selanjutnya ? 

Inilah yang sampai saat ini belum ada jelasnya

Kita sama-sama tau, banyak hal yang tak bisa lagi berjalan sendiri. Semua menjadi jalan bersama, dari seluruh keputusan. Apa yang akan dipakai, dihabiskan, dibeli, dilakukan, tidak dilakukan, semua berimplikasi kepada diskusi bersama. Padahal sejatinya, kita masih bukan siapa-siapa 

Tanpa status ? tidak juga

Status kita jelas, kita partner masa depan

Hanya saja, kadang masa depan butuh lagi sebuah spesialiasi nama untuk membuatnya semakin jelas. 

Sebentar-bentar, mungkin tidak harus jika saja kita tak sama-sama tertaut. Sayang, setelah banyak pertempuran yang kita selesaikan semakin hari bagiku semakin larut. 

Sekarang apa ada kemajuan ? bagiku mungkin ada. Ada, untuk mengubah sikap-sikap yang kurang tepat. Biar aku belajar untuk menstabilkan perasaan, jika saja semua ini ternyata ilusi :D

Hingga pagi ini kita berjumpa lagi, tak sengaja

Di keheningan yang sama, yang lama tak ada lagi

Resonansi kita beradu lagi. Suar mengudara tanpa kata. Sinyal berdenyut menuju prosentase tertinggi. Aku kira semua sudah pudar, tapi sebenarnya kekuatan itu hanya berdiam karena lama tidak dinyalakan

Ya Allah, jagalah kami dalam sunyi atau ramai, dalam sendiri atau bersama, kita hanya makhluk lemah tanpa perdaya kuasaMu jua. 

Ya Allah, jika kita memang pantas untuk meneruskan segala cita-cita yang sudah disampaikan, mampukan kami menjalani dengan penuh kekuatan dan gairah

Ya Allah, pinta kami sempurnakan dengan takdir baikMu, kami hanya pelaku dari apa  apa yang telah tertulis di Lauhul Mahfud-Mu

Ya Allah, jika definisi rindu sudah pantas disampaikan sampaikanYa Allah, dengan ikatan yang benar 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Big Why Rumah Flava : Inspiring Empowering

Simon Sinek pernah berdiri di panggung TEDTalk menyampaikan beberapa gagasannya. Gagasannya sebelumnya sudah tertuang dalam bukunya "Start With Why". Dalam presentasinya, Simon membuat sebuah tiga gambar lingkaran, besar hingga kecil. Di lingkaran terluar dia menyebut "What", lingkaran kedua dia menyebut "How" dan lingkaran terdalam dia menyebut "Why".  Tentang why ini menjadi titik terdalam karena memang di banyak gerakan/organisasi hanya sedikit orang yang paham tentang tujuan, tentang keyakinan, tentang muasal pekerjaan kita. Selain itu orang orang hanya bertahan pada tataran apa dan bagaimana. Simon menegaskan bahwa organisasi atau perusahaan yang inspiratif adalah perusahaan yang bisa memastikan mayoritas sumber daya manusianya bisa menjelaskan tujuan mendasar mengapa mereka menjalani aktivitas perusahaannya, bukan hanya soal produk atau layanannya. Sedangkan untuk kepentingan personal konsep The Golden Circle ini juga bisa menjadi panduan k...

Maksimalisasi Trilogi Lingkungan Pendidikan

Maksimalisasi Trilogi Lingkungan Pendidikan Nominasi Essay Competition FORDISTA IAIN Surakarta 2017 Pendidikan menjadi salah satu pembahasan manusia di kehidupan sehari-hari. Di Indonesia digagas beberapa program kerja untuk memenuhi salah satu cita-cita bangsa Indonesia dalam pembukaan UUD 1945 : mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan menurut UU No.20 Tahun 2003 “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu , cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Melihat fenomena sekarang, anak muda yang menjadi refleksi hasil pendidikan ring 1 banyak yang melukai jati diri pendidikan dengan sendirinya. Dalam tribunnews.com edisi Senin, 24 Maret 2014 disebu...

Guru Gokil Murid Unyu

Guru Gokil Murid Unyu Essay Rampai Bidikmisi IAIN Surakarta 2017 oleh Khoirul Latifah Melihat dari judulnya, mungkin beberapa akan merasa itu seperti judul sebuah buku. Memang benar, ada sebuah buku dengan judul ‘Guru Gokil Murid Unyu’. Buku hasil karya seorang guru di Jogjakarta yang isinya menginspirasi bagaimana menjadi guru yang kelak akan memanusiakan manusia. Ini bukan maksud akan meresensi buku tersebut, namun hanya mencatut judul yang sama untuk beberapa narasi yang senada dengan apa yang menjadi keresahan pendidikan akhir-akhir ini. Pendidikan adalah sebuah ihwal penting dalam hajat hidup. Proses pendidikan banyak diyakini menjadi sebuah tangga perubahan sosial secara vertikal. Melalui pendidikan banyak orang yang dari kalangan bawah menjadi orang kalangan atas. Melalui pendidikan orang biasa menjadi orang berada. Maka tak ayal, pendidikan adalah hal penting bagi manusia. Proses pendidikan jugalah yang menjadikan manusia berbeda dengan makhluk lain. Untuk hewan, ...